JAKARTA - Seruan Lawan Pemilu 2014 secara serentak dilakukan Komite Politik alternatif di banyak kota. Selain di Jakarta, aksi lawan Pemilu 2014 terpantau dilakukan di kota Medan, Mojokerto, Makassar, Semarang, dan Pontianak.
Andre Serizawa, Sekretaris Jendral Serikat Mahasiswa Indonesia dalam orasinya menekankan pendidikan gratis, ilmiah, demokratis, bervisi kerakyatan tak mungin bisa direalisasikan ketika pemerintahan di negeri ini masih menghamba pada kepentingan kapitalisme, yang diwakili oleh partai-partai peserta pemilu 2014.
Ahmad Jejen, Sekretaris Jendral Gabungan Solidaritas Perjuangan Buruh (GSPB) menyatakan bahwa nasib ada ditangan kita sendiri bukan ditangan partai-partai borjuis. Kita harus terus melawan, berani untuk merubah nasib kita sendiri serta menunjukkan terus perlawanan dan solusi-solusi alternatif kepada rakyat. Intinya alternatif itu adalah Partai Alternatig yang dibangun melalui Persatuan Kaum Buruh dan Rakyat.
Dalam aksi itu juga Ketua Umum Pembebasan, Arie Lamondjong mengkritik gerakan mahasiswa yang memberikab dukungan kepada Prabowo. Prabowo adalah mantan Jendral Orde Baru yang melakukan penculikan kepada para aktivis pada tahun 1998. Arie menyampaikab tugas gerakan mahasiswa sejak sebelum 1998 hingga hari ini adalah memperjuangkan demokrasi untuk perjuangan kesejahteraan. Jaringan mahasiswa nusantara yang mendukung Prabowo adalah kelompok mahasiswa yang menghianati tugas sejarah gerakan mahasiswa.
Dalam aksi itu, semua organ berorasi untuk menyatakan sikap politiknya terhadap pesta demokrasi para borjuis ini. Pokemon, Sekjen SBMI mengingatkan bahwa kebijakan pengiriman buruh migran ke luar negeri adalah bentuk kegagalan dari rejim borjuis. Buruh migran punya kesadaran untuk menolak pemilu 2014 dan sudah dibuktikan untuk tidak ikut memilih pada tanggal 1 April 2014 yang lalu. Pokemon tentu saja tidak lupa membakar semangat massa dengan yel-yelnya dan menggerakkan masyarakat di seputaran bundaran HI. untuk melihat aksi simpati ini
Bakar Poster Capres |
Sebelum aksi bubar, massa kemudian membakar poster para caleg sebagai simbol perlawanan yang akan terus dikobarkan.