YOGYAKARTA - Massa mahasiswa dari Pusat Perjuangan Mahasiswa untuk Pembebasan Nasional (Pembebasan), Kamis, 20 Maret 2014 melakukan aksi di kawasan titik nol Yogya. Massa menolak berlangsungnya Pemilu 2014.
Arie Nasrullah Lamondjong, ketua umum Pembebasan menerangkan, pemilu tahun ini harus ditolak karena merupakan pemilu borjuis. Pemilu hanya diikuti oleh para maling, partai korup, anti buruh, dan kontra revolusi.
Arie Nasrullah Lamondjong, ketua umum Pembebasan menerangkan, pemilu tahun ini harus ditolak karena merupakan pemilu borjuis. Pemilu hanya diikuti oleh para maling, partai korup, anti buruh, dan kontra revolusi.
"Pemilu borjuis 2014 ini hanyalah kontestasi para maling, pelanggar HAM, pro diskriminasi, anti rakyat miskin. Maka kami menolaknya," tegasnya.
Selain itu, sistem demokrasi yang ada saat ini menurutnya hanyalah demokrasi prosedural. Tidak ada ruang yang leluasa untuk para konstituen menarik kembali suaranya ketika legislator yang dipilih tidak amanah.
Selain itu, sistem demokrasi yang ada saat ini menurutnya hanyalah demokrasi prosedural. Tidak ada ruang yang leluasa untuk para konstituen menarik kembali suaranya ketika legislator yang dipilih tidak amanah.
"Hanya demokrasi ala kadarnya, melibatkan rakyat hanya ketika pemilu. Maka kami menolaknya," tegasnya menutup di sela-sela aksi. (KRjogja)