 |
BANGKOK .- Berdasarkan putusan Partai Demokrat, semua anggota parlemen dari partai oposisi terbesar di Thailand ini menyatakan menolak pemilu sela.
Mereka menuntut solusi Thailand hanya bisa tercapai jika Yingluck mundur dan tak lagi ikut pemilu.
Pada faktanya, Yingluck kembali mencalonkan diri dan dia kemungkinan akan menang lagi lantaran partainya, Puea Thai merupakan petahana itu.
Hal ini membuat partai oposisi terbesar di Thailand itu memutuskan memboikot pemilu karena sadar akan sulit mengalahkan partai Yingluck yang para kadernya mendominasi parlemen Thailand. Solusi yang ditawarkan oposisi ini adalah pembentukan dewan rakyat tanpa pemilu yang ditolak Yingluck lantaran dianggap tak konstitusional.
Pemilu Akhirnya Selesai
Pemilihan umum (pemilu) di Negeri Gajah Putih, Thailand akhirnya selesai kendati diwarnai oleh pemboikotan dan protes oleh pihak oposisi.
Aktivis anti-pemerintah memaksa beberapa tempat pemungutan suara (TPS) di Bangkok dan wilayah selatan untuk ditutup. Namun pemilu di sebagian besar wilayah lainnya berlangsung damai.
Melansir BBC, Minggu (2/2/2014), Perdana Menteri (PM) Yingluck Shinawatra menginginkan adanya pemilu digelar karena massa yang protes menginginkan dirinya mengundurkan diri.
Partainya secara luas diperkirakan akan menang, tapi tantangan hukum dan kurangnya kuorum anggota parlemen dapat membuat ketidakseimbangan politik. Yingluck, yang memenangkan pemilu terakhir pada 2011, memilih di TPS dekat rumahnya di Bangkok.
Sementara Thaksin, mantan perdana menteri yang melarikan diri sejak 2008, yang dicerca oleh para pengunjuk rasa, diketahui mengendalikan pemerintah dari luar negeri. Sebelumnya, beberapa jam sebelum pemilu berlangsung, tiga orang dilaporkan terluka akibat ledakan dan tembakan yang berlangsung antara pro dan anti-pemerintah di Thailand.Pertempuran tersebut makin memanas karena para pengunjuk rasa mencoba untuk mengganggu pemilihan umum yang digelar
Mereka menuntut solusi Thailand hanya bisa tercapai jika Yingluck mundur dan tak lagi ikut pemilu.
Pada faktanya, Yingluck kembali mencalonkan diri dan dia kemungkinan akan menang lagi lantaran partainya, Puea Thai merupakan petahana itu.
Hal ini membuat partai oposisi terbesar di Thailand itu memutuskan memboikot pemilu karena sadar akan sulit mengalahkan partai Yingluck yang para kadernya mendominasi parlemen Thailand. Solusi yang ditawarkan oposisi ini adalah pembentukan dewan rakyat tanpa pemilu yang ditolak Yingluck lantaran dianggap tak konstitusional.
Pemilu Akhirnya Selesai
Pemilihan umum (pemilu) di Negeri Gajah Putih, Thailand akhirnya selesai kendati diwarnai oleh pemboikotan dan protes oleh pihak oposisi.
Aktivis anti-pemerintah memaksa beberapa tempat pemungutan suara (TPS) di Bangkok dan wilayah selatan untuk ditutup. Namun pemilu di sebagian besar wilayah lainnya berlangsung damai.
Melansir BBC, Minggu (2/2/2014), Perdana Menteri (PM) Yingluck Shinawatra menginginkan adanya pemilu digelar karena massa yang protes menginginkan dirinya mengundurkan diri.
Partainya secara luas diperkirakan akan menang, tapi tantangan hukum dan kurangnya kuorum anggota parlemen dapat membuat ketidakseimbangan politik. Yingluck, yang memenangkan pemilu terakhir pada 2011, memilih di TPS dekat rumahnya di Bangkok.
Sementara Thaksin, mantan perdana menteri yang melarikan diri sejak 2008, yang dicerca oleh para pengunjuk rasa, diketahui mengendalikan pemerintah dari luar negeri. Sebelumnya, beberapa jam sebelum pemilu berlangsung, tiga orang dilaporkan terluka akibat ledakan dan tembakan yang berlangsung antara pro dan anti-pemerintah di Thailand.Pertempuran tersebut makin memanas karena para pengunjuk rasa mencoba untuk mengganggu pemilihan umum yang digelar
