Buruh minta perlindungan terhadap kegiatan reproduksi buruh perempuan.
JAKARTA - Suatu aliansi mengklaim libatkan 1.000 buruh untuk unjuk rasa dalam peringatan Hari Perempuan Internasional 2014, Sabtu, 8 Maret 2014. Mereka mendesak agar hak-hak perempuan pekerja lebih serius diperhatikan selain tetap menuntut perbaikan kesejahteraan untuk seluruh buruh.
Ratusan buruh perempuan yang tergabung dalam aliansi buruh gabungan organisasi perempuan dan organisasi rakyat, termasuk di dalamnya ada Komite Perjuangan Perempuan dan Rakyat, sudah berkumpul sejak pagi di kawasan Patung Kuda, Thamrin, Jakarta Pusat.
Dalam aksinya kali ini, massa lebih menekankan untuk menuntut hak-hak terutama kaum perempuan agar lebih mendapat perhatian negara. Mereka juga meminta perlindungan terhadap kegiatan reproduksi buruh perempuan dan kesejahteraan.
"Posisi kaum perempuan yang paling dirugikan pemerintah, oleh kapitalis. Tidak berpihak, kepada perempuan, mau cuti hamil saja susahnya minta ampun," ujar humas Komiter Perjuangan dan Rakyat, Sri Darwanti kepada VIVAnews.
Hal senada juga disampaikan Surtoni, yang menjadi koordinator aksi. Menurutnya, intimidasi terhadap buruh perempuan harus dihentikan. Terutama perkerja pabrik garmen dan tekstil.
"Masih banyak yang kerja melebihi 8 jam," ujarnya.
Buruh perempuan akan melakukan aksi jalan kaki dimulai dari Jalan Merdeka Barat, menuju kantor Kementeri Pemberdayaan Perempuan dan Istana Negara. Massa buruh juga menampilkan atraksi teatrikal tentang tema perempuan. (VIVAnews)