JAKARTA - Berita di Media tentang aksi Mayday 2013 kami terbitkan kembali karena jelas salah satu tuntutannya adalah menolak elit politik borjuasi. Federasi perjuangan buruh indonesia (FPBI) yang terdiri dari buruh asal Bekasi dan Cikarang akhirnya sampai di Jakarta. Mereka mengaku sudah jalan dari bekasi sejak pukul 08.00 WIB, hari ini. Para buruh ini turun dari tol Jakarta menggunakan bus dan truk terbuka mereka pun melakukan aksi long march hingga istana.
Sebelum ke istana, iring-iringan buruh ini melewati gedung KPU Jakarta. Walau cuaca mendung, para peserta aksi yang diperkirakan mencapai ribuan dengan berpakaian serba merah, tetap semangat meneriakkan yel-yel perubahan untuk kesejahteraan buruh dan mengkritik pemerintah lewat KPU. Dalam orasinya, mereka menuding KPU telah gagal dalam menyelenggarakan pemilu.
"Pemilu hanya akan melahirkan penguasa negeri ini yang menyengsarakan buruh," kata Sulltoni yang berteriak menggunakan megaphone di Gedung KPU, Jakarta Pusat, hari itu.
Sultoni mengatakan, parpol yang saat ini berkuasa turut andil dalam membuat upah buruh menjadi murah. Dia menilai partai-partai tersebut tidak peduli dengan nasib buruh dan justru menyetujui kebijakan yang merugikan kaum pekerja.
"PDI Perjuangan setuju lahirnya undang-undang nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Partai Hanura dan Partai Gerindra memiliki unsur militer pelanggar Hak Asasi Manusia," tegas Sultoni
Oleh karena itu, Sultoni menegaskan sikap politik kaum buruh yaitu meninggalkan partai politik elit dan bersiap membentuk kekuatan buruh. Dia lantas meminta masyarakat mengikuti langkah mereka.
"Demokrasi semu menjadi sumber bencana di Indonesia," kata Sultoni
Ribuan massa buruh yang beraksi di depan kantor KPU tersebut melakukan long march menuju istana dan akan melewati Bundaran Hotel Indonesia. Selain FPBI beberapa organisasi buruh lain yang ikut dalam gabungan massa yang berjalan rapat itu adalah Gabungan Solidaritas Perjuangan Buruh (GSPB), Forum Buruh Lintas Pabrik (FBLP), Persatuan Pergerakan Buruh Indonesia (PPBI) dan Serikat Buruh Transportasi Indonesia (SBTI).
Ribuan buruh mengancam akan mogok nasional pada 16 Agustus 2013 jika pemerintah tidak memenuhi tuntutannya, terutama jaminan sosial dan kesehatan.
"Tidak ada buruh yang menolak jaminan sosial. Kita tegaskan kalau pemerintah masih tidak mengabulkan tuntutan, 16 Agustus 2013 kita lakukan mogok nasional, yang siap angkat tangan kiri," kata Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal dalam orasinya di depan Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, hari ini.
Selain menuntut ditetapkannya 1 Mei sebagai hari libur nasional, KSPI juga menuntut penghapusan tenaga alih daya, implementasi Jamkesmas, tolak upah murah, tolak kenaikkan BBM, tolak RUU Kamnas dan Ormas serta hapuskan union busting dan kriminalisasi serikat buruh.
Said mengungkapkan demo buruh kali ini diikuti135 ribu massa Jabodetabek, Karawang, Purawakarta, Serang, Cirebon dan 600 ribu buruh di berbagai daerah yang turun ke jalan.
"Kita sampaikan apa yang jadi kepentingan mereka, kita wakili buruh Indonesia yang menyampaikan rasa ketidakadilan," kata Said.