Sejumlah massa yang tergabung dalam Front Mahasiswa Sumatera Utara menggelar unjuk rasa menolak Pemilihan Umum (Pemilu) di Bundaran Majestik, Medan, Kamis (27/2).
Mereka menilai Pemilu bukanlah solusi yang tepat untuk memajukan bangsa Indonesia karena tidak mampu mengemban amanat rakyat serta belum mampu memecahkan persoalan rakyat.
Aksi dari massa yang terabung dalam Front Mahasiswa Sumatera Utara (Fromsu) itu terdiri dari (SMI, Formadas, HMI,KFUSU, SMH Panca budi, KDAS dan Komunal) menggelar aksi unjuk rasa dibundaran majestik jalan Gatot Subroto Medan, Sumatra Utara, Kamis 27/02/2014 siang.
Massa aksi menolak keras pemilihan umum tahun 2014 yang akan dilaksanakan pada 9 april 2014 mendatang karena dinilai Pemerintah tidak dapat menyelesaikan persoalan rakyat.
Dalam orasinya, massa menuntut agar pemeritah mencabut UU Perguruan tinggi dan stop komersialisasi pendidikan, serta mencabut UU Penanaman modal asing no 5 tahun 2007.
Koordinator aksi, Ahmad Habibi mengatakan, pihaknya telah melakukan diskusi kepada pihak Pempropsu dan coba untuk mengkritik kegiatan pemilu tersebut dan ternyata kegiatan tarsebut hanya menghambur-hamburkan uang rakyat begitu saja, untuk itu kami dari mahasiswa menolak keras kegiatan pemilu tersebut, ungkapnya.
Bukan itu saja para mahasiswa juga menuntut agar pehak pemerintahan memberikan hak-hak rakyat sepenuhnya serta stop perampasan tanah tarhadap kaum tani serta stop upah murah terhadap buruh.
Pantauan awak media di lapangan, aksi tersebut sempat menjadi perhatian pengendara yang melitas, akibatnya arus lalulintas mengalami kemacetan
Aksi dari massa yang terabung dalam Front Mahasiswa Sumatera Utara (Fromsu) itu terdiri dari (SMI, Formadas, HMI,KFUSU, SMH Panca budi, KDAS dan Komunal) menggelar aksi unjuk rasa dibundaran majestik jalan Gatot Subroto Medan, Sumatra Utara, Kamis 27/02/2014 siang.
Massa aksi menolak keras pemilihan umum tahun 2014 yang akan dilaksanakan pada 9 april 2014 mendatang karena dinilai Pemerintah tidak dapat menyelesaikan persoalan rakyat.
Dalam orasinya, massa menuntut agar pemeritah mencabut UU Perguruan tinggi dan stop komersialisasi pendidikan, serta mencabut UU Penanaman modal asing no 5 tahun 2007.
Koordinator aksi, Ahmad Habibi mengatakan, pihaknya telah melakukan diskusi kepada pihak Pempropsu dan coba untuk mengkritik kegiatan pemilu tersebut dan ternyata kegiatan tarsebut hanya menghambur-hamburkan uang rakyat begitu saja, untuk itu kami dari mahasiswa menolak keras kegiatan pemilu tersebut, ungkapnya.
Bukan itu saja para mahasiswa juga menuntut agar pehak pemerintahan memberikan hak-hak rakyat sepenuhnya serta stop perampasan tanah tarhadap kaum tani serta stop upah murah terhadap buruh.
Pantauan awak media di lapangan, aksi tersebut sempat menjadi perhatian pengendara yang melitas, akibatnya arus lalulintas mengalami kemacetan