Koordinator aksi, Oka Kurniawan, menjelaskan alasan para mahasiswa menolak pemilu borjuasi 2014 karena agenda tersebut hanya dimanfaatkan kapitalis untuk mengintervensi dengan memasukkan kepentingan yang lebih berpihak pada kaum modal.
Menurut dia, tidak ada satu pun partai politik peserta Pemilu 2014 yang menawarkan program kongkret kepada rakyat selain hanya pesan-pesan moral saja. Hal tersebut akhirnya akan menghilangkan kepercayaan masyarakat pada parpol.
"Hal itu diperparah dengan anggota-anggota parpol yang banyak tersangkut kasus korupsi," katanya seperti dikutip Antara.
Ia mengungkapkan angka golongan putih pada Pemilu 2009 mencapai 60 persen. Angka tersebut diperkirakan akan mengalami kenaikan pada Pemilu 2014.
"Seharusnya Pemilu 2014 merupakan pesta demokrasi rakyat yang menampung aspirasi rakyat, dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat, bukan dijadikan pesta untuk elit-elit borjuasi," ujarnya.